Kamis, 10 Oktober 2013

UNSUR FISIK DAN BATIN PUISI


BERDIRI AKU

Berdiri aku di senja senyap

Camar melayang menepis buih

Melayah bakau mengurai puncak

Berjulang dating ubur terkembang

Angin pulang menyeduk bumi

Menepuk teluk mengempas emas

Lari ke gunung memuncak sunyi

Berayun-ayun di atas alas

Benang raja mencelup ujung

Naik marak menggerak corak

Elang leka sayap tergulung

Dimabuk warna berarak-arak

Dalam rupa maha sempurna

Rindu-sendu mengharu kalbu

Ingin datang merasa sentosa

Menyecap hidup bertentu tuju.

Unsure fisik

a. Diksi

Dalam puisi Amir Hamzah dia selalu membuat pilihan kata yang penuh konotasi. Selain itu Amir Hamzah sering menggunakan kata-kata yang arkaik, sehingga pembaca akan merasa bernostalgia dengan kata-kata yang ditulisnya. Kata-kata seperti, senyap, menguirai, mengempas, berayun-ayun dan sayap tergulungidentik dengan kesunyian. Kata-kata tersebut membentuk makna kesendirian yang ingin digambarkan pengarang.

Kata “maha sempurna” dalam akhir bait juga merupakan arti konotsi dari tuhan yang maha sempurna. Kata “mengecap” memiliki arti yang ingin dirasakan. Permainan kata-kata yang digunakan yang ditulis memang sebuah misteri untuk menyembunyikan ide pengarang.

Kemisteriusan ini ditambah dengan pilihan kata arkaik seperti, “marak” dan “leka”. “marak” itu berarti cahaya sedangkan “leka” berarti lengah atau lalai. Walaupun kata-kata itu sudah tidak digunakan lagi dalam percakapan sehari-hari, mungkin saja kata-katatersebut masih ada dalam percakapan sehari-hari sewaktu Amir menulis sajaknya. Selain itu dia juga menulis kata-kata yang merupakan bahasa daerah yakni”alas”yang berasal dari Jawa yang berarti hutan. Meskipun kata-kata yang digunakan Amir ini tidak dikenali lagi, bagi Amir kata-kata itu seperti sangat puitis dan representative untuk menyampaikan gagasannya

b. Citraan /pengmajinian
Sajak Berdiri Aku ini menimbulkan imaji penglihatan ”visualimagery”, seolah-olah kita melihat suasana pantai yang indah. Keindahan terlihat dari
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang datang ubur terkembang
…………………………………..
Benang raja mencelup ujung
…………………………………..

Elang leka sayap tergulung

Dari kalimat tersebut kita disuruh melihat keindahan pantai pada sore hari yang digambarkan pengarang lewat kata-katanya. Dengan bermainnya khayal visual kita, kita akan mampu membayangkan keindahan pantai pada waktu sore yang sunyi sehingga kesediahn akan semakin terasa mencekam.

Angin pulang menyejuk bumi

Menepuk teluk mengempas emas

Lari ke gunung memuncak sunyi

Berayun-ayun diatas alas

Dalamdalam kalimat pertama imaji kita akan merasakan kesejukan dengan kata-kata tersebut tetapi satyang angin itulah yang menghempaskan harapan dan membawa lari sehingga yang terasa hanyalah sunyi yang semakin dalam.

Dengan berbagai citraan yang mampu ditampilkan penyair ini pembaca akan ikut merasakan apa yang ditulis oleh penyair dengan inderanya sendiri.

c.Majas

seperti halnya puisi lama pemilihan bahasa kiasan memang sangat diperlukan untuk memperindah kata-katanyasehingga makna yang diberikan bias lebih kaya dan mendalam. Dalam puisi “Berdiri Aku” yang menonjol adalah adanya personifikasi seperti ;



melayah bakau mengurai puncak
…………………………………
Angin pulang menyejuk bumi
Menepuk teluk menghemps emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun diatas alas
………………………………….
Naik marak menyerak corak
………………………………….

Dalam puisi tersebut Amir Hanzah menghidupkan ombak dan angin yang bertujuan ingin menambah kesunyian dan kesendirian penyair. Seperti halnya dengan mengagumi ombak yang menerpa pohon-pohon bakau serta desir angin yang mengempakkan semuanya terlihat kalau penyair benar-benar terlihat kalau penyair benar-benar merasa sepi dan hanya mampu melihat pemandangan sekitarnya saja.

Selain personifikasi yang dominan ada juga gaya metafora yang terlihat dari kalimat benang raja mencelup ujung dan dalam rupa maha sempurna. Penyair membandingkan apa yang dilihat dan dialami dengan kata”benang raja” dan “maha sempurna”.

Hiperbola juga nampakdalam kalimat”Rindu-sedu mengharu kalbu yang menggambarkan kesedihan dan rindu yang benar-benar mendalam. Gaya bahasa yang digunakan membuat makna puisi itu lebih mendalam dan lebih padat.

d. rima silang [a-b-a-b],

Unsur verifikasi didalam sajak “Berdiri Aku” terdapat irama berselang, seperti larik dibawah ini!


Angin pulang menyeduk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun diatas alas


Benang raja mencelup ujung
Naik marak mengerak corak
Elang leka dayap tergulung
Dimabuk warnaa berarak-arak


Dalam rupa maha sempurna
Rindu sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Mengecap hidupbertentu tuju

Irama yang terdapat dalam sajak ini menyebabkan suatu pergantian bunyi pendek, lembut dan rendah karena kesunyian suasana kesunyian yang ituliskan penyair tak mungkin member irama yang tinggi dan cepat tetapi irama yang rendah atau lambat.

Unsure batin

a.Teeema

Sajak “BerdiriAku” ini merupakan ekspresi kesedihan yang ditampilkan penyair dengan suasana sunyi. Kesedihan ini tidak lain dikarenakan oleh perpisahannya dengankekasihnya dan dia harus pulang ke Medan dan menikah dengan putrid pamannya. Perasan sedih yang sangat mendalam digambarkan penyair dengan suasana sunyi pantai disore hari. Dengan demikian penyair hanya mampu melihat keindahan alam sekitar karena kebahagiaannya dan harapan te;ah hilang.

Kesedihan yang mendalam ini juga wujud perasaan galau penyair yang digambarkan dengan perasaannya yang dipermainkan ombak dan angin. Sehingga hanya merenungi hiduplah yang mampu dilakukannya.

Sebagian orang yang memiliki agama yang kuat dalam setian akhirnya dia hanya bias menyerahkan semua yang dia alami ini kepada tuhan. Dengan merenungi hidupnya selama ini amir berusaha untuk mengembalikan kepada Tuhan yang memberikan kepastian dalam hidupnya. Seperti yang tergambar dalam Rindu Sendu Mengharu Kalbu / Ingin Datang Merasa Sentosa / Menyerap Hidup Tertentu Tuju.

Dalam sajak ini tergambar suasana permisi penyair dalam menghadapi segala permasalahan hidupnya. Suasana permisi ini menjadikannya menjadi melankolis. Karena dari kesedihannya dalam memikirkan nasib hidup yang baginya sudah benar – benar hancur.

b. Ton atau Nada

Sajak ini mengajak kepada para pembaca untuk menjadikan hidupnya dengan penuh rasa optimis karena kandungan sajak ini si penyar menggambarkan suatu sifat yang pesimis dalam menjalani hidupnya.

c. Feeling atau Rasa

Dalam sajak berdiri aku tergambar sikap pesimis penyair dalam mengadapi permasalahan hidupnya, sikap pesimis ini mejadikannya melankolis.

D. Amanat / Maksud / Pesan ( intention )

Setiap sajak memiliki sebuah pesan atau amanat dari sang penyair kepada yang membacanya. Begitupun sajak ini Amir Hamzah ingin menyampaikan ide dan pemikiranya untuk yang membacanya supaya menyerahkan hidupnya kepada Tuhan karena hanya dialah yang mampu memberi kepastian dalam kehidupan di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar